Defibrillator

Defibrillator adalah piranti elektronik yang mengalirkan sinyal listrik kejut (pulsa) ke otot jantung untuk mempertahankan depolarisasi myocardial yang sedang mengalami fibrillasi kardiak (ventricular fibrillation atau atrial fibrillation). Fibrillasi kardiak (cardiac fibrillation) adalah suatu keadaan di mana sel-sel myocardial berkontraksi secara asinkron (tidak sinkron)

Defibrillator dikelompokkan dalam dua jenis:

  1. Defibrillator ac (alternating current)
  2. Defibrillator dc (direct current)

Defibrillator ac merupakan defibrillator pertama yang dikenal sejak sebelum tahun 1960. Defibrillator ini menggunakan arus listrik 5 sampai 6 Ampere, dengan frekuensi 60 Hz yang dipasangkan di dada pasien selama 250 sampai 1000 ms. Tingkat keberhasilan defibrillator ac ini agak rendah, sehingga tak dapat menangani fibrillasi atrial secara baik. Bahkan dalam kenyataan, pada saat mencoba mengatasi fibrillasi atrial dengan defibrillator ac seringkali malah menghasilkan fibrillasi ventrikel yang merupakan aritmia yang lebih serius.

Jenis defibrillator ac menggunakan sejumlah siklus arus bolak-balik yang berasal dari aliran jala-jala melalui transformator step-up untuk dialirkan ke jantung. Rangkaian defibrillator ac yang lazim (typical) ditunjukkan pada Gambar 1. Untuk mencapai defibrillasi, pada elektroda internal diperlukan jangkauan tegangan 80 sampai 300 Vrms; sedangkan untuk elektroda eksternal maka diperlukan sekitar dua kali lipat dari range tegangan di atas. Sehingga untuk memperoleh nilai tegangan tersebut maka diperlukan transformator step-up untuk menaikkan tegangan yang berasal dari jala-jala. Operator dapat memilih tegangan yang diinginkan melalui saklar pemilih (selector switch). Transformator ini harus dapat mensuplai 4 sampai 6 Ampere selama perioda stimulus . Transformator dilengkapi dengan saklar yang dapat mengontrol interval waktu arus pulsa. Interval waktu arus pulsa yang digunakan biasanya pada orde 250 ms. Salah satu kerugian defibrillator ac yaitu dapat menyebabkan fibrillasi ventrikel pada saat siklus kardiak (cardiac cycle).

Elektrosurgery Unit (ESU)

Features:

  1. With high performance neutral electrode contact inspection system, system will test and evaluate the effective contact area between electrode and derma, if the contact area was found low to a danger level, system will automatic cutout and gives alarm indication.
  2. High definition large LED indication, with audio&visual indication, other closed interface has no output, which is more safe.
  3. Main unit has automatic monitoring function and mistake indication function.
  4. Independent output interface, ensured that only the opened interface can gives output, Automatic compensation function stabilize output power, make depletion to its lowest.
  5. Can cut underwater, suitable for use with Argon system, Endoscope, uteroscope etc, including organic cut in rich fat area.

Technical specification:

Nine Output working modes:

  1. Cut: 400W
  2. Blend 1: 250W
  3. Blend 2: 200W
  4. Blend 3: 150W
  5. Strong coagulation: 120W
  6. Soft coagulation: 120W
  7. Spray coagulation:80W
  8. Bipolar coagulation 1: 70W
  9. Bipolar coagulation 2: 70W

Elektrosurgery Unit (ESU) adalah suatu alat bedah dengan memanfaatkan arus listrik frekwensi tinggi.Prinsip yang paling mendasar dari suatu ESU adalah mengalirkan arus listrik melalui suatu jaringan.Pada penggunaan Elektrosurgery Unit,digunakan arus listrik yang besar dengan frekwensi tinggi yang berguna untuk memaksimalkan efek panas (termal) dan meredam terjadinya efek faradik dan efek ekrolitik, oleh karena itu dipergunakan frekwensi diatas 300 KHz.Penggunaan arus listrik didalam pembedahan untuk mengurangi pendarahan.Namun kerugiannya akan mengakibatkan terjadinya luka bakar , dan memungkinkan sel-sel jaringan disekitarnya mati. Arus frekwensi tinggi yang dihasilkan oleh rangkaian akan terjadi pada saat tombol elektroda aktif atau foot switch ditekan, sehingga arus listrik frekwensi tinggi mengalir dari elektroda aktif  kejaringan tubuh dan tersalur menuju elektroda netral.

Dalam penggunaan pesawat ESU terdapat beberapa efek yang dapat mempengaruhi jaringan-jaringan biologis pada tubuh yang diakibatkan karena frekuensi tinggi. Dampak yang ditimbulkan dari frekuensi tinggi itu antara lain:

  • Efek Thermal

Efek Thermal yaitu terjadinya panas pada jaringan tubuh yang disebabkan   oleh aliran frekuensi tinggi yang masuk ke dalam tubuh.

  • Efek Faradik

Efek Faradik ini dapat timbul karena bila suatu otot pada tubuh diberikan arus dengan frekuensi tertentu maka secara refleks otot akan bergerak akibat rangsangan yang diterimanya. Untuk menghindari terjadinya efek faradik itu maka frekuensi yang digunakan sekurang-kurangnya 300KHz,

  • Efek Elektrolitik

Efek Elektrolitik adalah efek yang ditimbulkan karena mengalirnya arus listrik di dalam jaringan biologis sehingga mengakibatkan terjadinya pergerakan ion-ion dalam tubuh.  

  1. Fungsi Alat

ESU berfungsi sebagai alat bedah dengan memanfaatkan arus listrik frekwensi tinggi.Dimana arus listrik frekuensi tinggi digunakan untuk memotong, menggumpal, mengeringkanatau jaringan berkilat.Saat pembedahan dilakukan, sering terjadi kehilangan darah saat jaringan dan pembuluh darah dipotong dan mengakibatkan pendarahan.Untuk menghindariatau mengurangi kehilangan darah

 

 

PETIENT MONITOR

APA ITU PATIENT MONITOR….?

 

 

 

 

 

 

 

previous arrow
next arrow
Slider

Multi-Parameter Patient Monitor – E12

  • 12-inch high-resolution color TFT LCD display
  • Full touch screen selectable, more convenient for operation
  • Real-time S-T segment analysis, pacemaker detection
  • 3-level audio/visual alarms
  • Efficient resistance to interference of defibrillator and HF knife
  • Lasting working capability with built-in rechargeable lithium battery
  • 400 groups of  NIBP list, 6000 seconds ECG waveform recall, 60 alarm event record, 7-day trend chart in storage
  • Wireless central monitoring system applicable to ICU/CCU/OR
  • Support solution: wall mounting, mobile trolley

A. PENGERTIAN MONITOR PASIEN

Pasien monitor adalah suatu alat yang difungsikan untuk memonitor kondisi fisiologis pasien. Dimana proses monitoring tersebut dilakukan secara real-time, sehingga dapat diketahui kondisi fisiologis pasien pada saat itu juga.

Didalam istilah pasien monitor kita mengetahui beberapa parameter yang diperiksa, parameter itu antara lain adalah :

  1. ECG adalah pemeriksaan aktivitas kelistrikan jantung, dalam pemeriksaan ECG ini juga termasuk pemeriksaan “Heart Rate” atau detak jantung pasien dalam satu menit.
  2. Respirasi adalah pemeriksaan irama nafas pasien dalam satu menit
  3. Saturasi darah / SpO2, adalah kadar oksigen yang ada dalam darah.
  4. Tensi / NIBP (Non Invasive Blood Pressure) / Pemeriksaan tekanan darah.
  5. Temperature, suhu tubuh pasien yang diperiksa.

B. BEBERAPA JENIS MONITOR PASIEN

  1. Pasien monitor vital sign, pasien monitor ini bersifat pemeriksaan stándar, yaitu pemeriksaan ECG, Respirasi, Tekanan darah atau NIBP, dan Kadar oksigen dalam darah / saturasi darah / SpO2.
  2. Pasien monitor 5 parameter, pasien monitor ini bisa melakukan pemeriksaan seperti ECG, Respirasi, Tekanan darah atau NIBP, kadar oksigen dalam darah / saturasi darah / SpO2, dan Temperatur.
  3. Pasien monitor 7 parameter, pasien monitor ini biasanya dipakai diruangan operasi, karena ada satu parameter tambahan yang biasa dipakai pada saat operasi, yaitu “ECG, Respirasi, Tekanan darah atau NIBP (Non Invasive Blood Pressure) , kadar oksigen dalam darah / Saturasi darah / SpO2, temperatur, dan sebagai tambahan adalah IBP (Invasive Blood Pressure) pengukuran tekanan darah melalui pembuluh darah langsung, EtCo2 (End Tidal Co2) yaitu pengukuran kadar karbondioksida dari sistem pernafasan pasien.

Penggunaan Dan Pemakaian Patient Monitor
Pemakaian dan penggunaan Patient Monitor ini biasanya digunakan di Rumah Sakit yang kebanyakan memakai patient monitor vital sign dan 5 parameter adalah diruangan ICU, UGD, ruang-ruang perawatan, dan beberapa ruang operasi. Sedangkan untuk pasien monitor yang 7 parameter biasanya pemakaian dilakukan di ruang operasi.

 

Pengadaan pasien monitor dapat dilakukan dengan menghubungi kontak PT Anugerah Putra Mandiri Alkesindo menyediakan pasien monitor 4 parameter  maupun moduler IBP dan ETCO2 dengan merk Yonker, untuk ukuran layar kami menyediakan dengan ukuran 10”,12,1”, 15” dan 8”.

 

 

 

 

 

Elektrokardiograph

Elektrokardiogram (EKG) adalah tes sederhana untuk mengukur dan merekam aktivitas listrik jantung. Tes ini menggunakan mesin pendeteksi impuls listrik yang disebut elektrokardiograf. Elektrokardiograf akan menerjemahkan impuls listrik menjadi grafik yang ditampilkan pada layar pemantau.

Dokter merekomendasikan EKG bagi pasien yang mengalami gejala-gejala gangguan jantung, seperti:

Indikasi dan Kontraindikasi Elektrokardiogram

Elektrokardiogram (EKG) dapat digunakan untuk mendeteksi kondisi-kondisi seperti:

Tidak ditemukan kontraindikasi pada elektrokardiogram, kecuali pasien menolak dilakukan pemeriksaan.

IRAMA JANTUNG

Irama jantung normal adalah irama sinus, yaitu irama yang berasal dari impuls yang dicetuskan oleh Nodus SA yang terletak di dekat muara Vena Cava Superior di atrium kanan jantung. Irama sinus adalah irama dimana terdapat gelombang P yang diikuti oleh kompleks QRS. Irama jantung juga harus teratur/ reguler, artinya jarak antar gelombang yang sama relatif sama dan teratur. Misalkan saya ambil gelombang R, jarak antara gelombang R yang satu dengan gelombang R berikutnya akan selalu sama dan teratur.

Jadi, yang kita tentukan dari irama jantung adalah, apakah dia merupakan irama sinus atau bukan sinus, dan apakah dia reguler atau tidak reguler.

  • Irama Sinus, seperti yang saya tulis di atas, yakni adanya gelombang P, dan setiap gelombang P harus diikuti oleh kompleks QRS. Ini normal pada orang yang jantungnya sehat.
  • Irama Bukan Sinus, yakni selain irama sinus, misalkan tidak ada kompleks QRS sesudah gelombang P, atau sama sekali tidak ada gelombang P. Ini menunjukkan adanya blokade impuls elektrik jantung di titik-titik tertentu dari tempat jalannya impuls seharusnya (bisa di Nodus SA-nya sendiri, jalur antara Nodus SA – Nodus AV, atau setelah nodus AV), dan ini abnormal.
  • Reguler, jarak antara gelombang R dengan R berikutnya selalu sama dan teratur. Kita juga bisa menentukan regulernya melalui palpasi denyut nadi di arteri karotis, radialis dan lain-lain.

Tidak reguler, jarak antara gelombang R dengan R berikutnya tidak sama dan tidak teratur, kadang cepat, kadang lambat, misalnya pada pasien-pasien aritmia jantung.

Cara Pemasangan EKG

Dimana tujuan pemasangan EKG adalah: untuk mengetahui adanya kelain-kelainan irama jantung, kelainan-kelainan otot jantung, pengaruh atau efek obat-obatan jantung, gangguan-gangguan elektrolit, perikarditis, memperkirakan adanya pembesaran jantung.

Sebelum memasang EKG/rekam jantung kita mesti memasang elektode (sandapan) ke tubuh seseorang. Lalu, bagaimana cara memasang sandapan atau elektrode pada pemasangan EKG. Berikut pemasangan elektrode/sandapan pada pemasangan EKG (Elektrokardiografi) adalah:

  1. Elektrode ekstremitas atas di pasang pada pergelangan tangan kanan dan kiri searah dengan telapak tangan.
  2. Pada ekstremitas bawah pada pergelangan kaki kanan dan kiri sebelah dalam.
  3. Posisi pada pergelangan bukanlah mutlak, bila diperlukan dapatlah dipasang sampai ke bahu kiri dan kanan dan pangkal paha kiri dan kanan.
  4. Pemasangan elektrode:

Merah (RA/R): di pasang pada lengan kanan

Kuning (LA/L): di pasang pada lengan kiri

Hijau (LF/F): tungkai kiri

Hitam (RF/N): tungkai kanan (sebagai ground).

V1 dipasang di sela iga ke 4 garis sternal kanan

V2 dipasang di sela iga ke 4 garis sternal kiri

V3 dipasang di abtara V2 dan V4

V4 dipasang di ruang sela iga ke 5 pada garis tengah klavikula kiri

V5 dipasang di garis aksilla depan sejajar dengan V4

V6 dipasang di garis aksilla tengah sejajar dengan V4

Pemasangan elektrode EKG di atas adalah pemasangan secara umum. Ada beberapa kasus di mana pemasangan EKG memerlukan pemasangan EKG tambahan seperti pemasangan elektrode V7, V8, V9 dan V3R – V9R. Baca Juga: Cara Mengetahui Lokasi Jantung Yang Bermasalah

Lau dimana dipasang elektrode pada pemeriksaan V7? V8? V9? Dan V3R – V9R? Berikut cara pemasangan elektrode V7, V8, V9 dan V3R – V9R:

V7 dipasang pada garis aksila belakang sejajar dengan V4

V8 dipasang pada garis skapula belakang sejajar dengan V4

V9 dipasang pada batas kiri dari kolumna vetebra sejajar V4

V3R – V9R posisinya sama dengan V3 – V9, tetapi pada sebelah kanan. Jadi pada umumnya pada sebuah EKG dibuat 12 sandapan (lead). 

sehingga dapat mempermudah dengan adanya ini perusahaan kami mempermudah user ataupun pasien untuk pemeriksaan maupun mendiagnosa adanya kelainan pada rytme jantung, alat elektrocardiograph merk ecgmac dan beberapa type yang mempermudah pemakaian maupun kebutuhan, sebagai contoh terdapat gambar dibawah.

Offering the highest quality products for medical care and treatment

 

Hospital Expo Surabaya

PT Anugerah Putra Mandiri Alkesindo telah mengikuti enet Hospital Expo Surabaya  pada tanggal 24-26  April 2019 bertempat di Grandcity Convex Surabaya. bekerjasama dengan vendor dari cina, Yonker Medical Equipment.

PT Anugerah Putra Mandiri Alkesindo membawa 3 product andalannya yaitu

  1. Patient monitor merk Yonker
  2. elektrosurgery merk Ro-chain
  3. Elektrocardiograf merk ECGMEG

kami berkntribusi pada event ini untuk memamerkan alat yang kami bawa berkualitas dengan harga yang yang sangat terjangkau sehingga seluruh rumah sakit yang ada di indonesia dapat memnfaatkan alat yang kami tawarkan.

ini ada beberapa moment pada saat event Hospital expo